SENYAWA BIO-ORGANIK
LEMAK DAN PROTEIN
I. Tujuan Percobaan
1.1 Mampu menjelaskan sifat
umum dan sifat khusus lemak dan protein
1.2 Mampu melakukan analisis
kualitatif lemak dan protein dalam suatu sample
II. Dasar Teori
2.1 Lemak
Lemak adalah ester antara gliserol
dan asam lemak dimana ketiga radikal hidroksil dari gliserol semuanya
diesterkan. Jadi jelas bahwa lemak adalah trigliserida.
Struktur
kimia dari lemak yang berasal dari hewan atau manusia,tanaman maupun lemak
sintetik,mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
R1,R2,R3 adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom
karbon mulai dari 3 sampai 23,namun yang paling umum adalah 15 atau 17.
(Kuswati,2001)
2.1.2
Fungsi
Lemak
Lipida
mempunyai beberapa fungsi diantaranya ialah sebagai :
a.
Komponen
struktural membran,
b.
Bahan
bakar,
c.
Lapisan
pelindung,
d.
Vitamin
dan hormon.
(Martoharsono,1993)
Fungsi
lipida,termasuk :
a.
Penyimpan
energi dan transport
b.
Struktur
membraqn
c.
Kulit
pelindung,komponen dinding sel
d.
Penyampai
kimia
(Page,1981)
2.1.3
Klasifikasi
dan tatanamn
Pada umumnya klasifikasi lipida didasarkan atas kerangka
dasarnya menjadi lipida kompleks dan lipida sederhana.Golongan pertama dapat
dihidrolisis sedangkan golongan kedua tidak dapat dihidrolisis.
2.1.3.a. Lipida Kompleks
Lipida ini
dibagi menjadi triasil gliserol,fosfolipid,dan lilin.
Tabel 1.
No
|
Jenis Lipida
|
Kerangka Dasar
|
1.
|
Kompleks (dapat disabunkan )
|
|
Triasil gliserol
|
Gliserol
|
|
Fosfolipid
|
Gliserol-3-p
|
|
Sfingolipid
|
Sfingosin
|
|
Lilin
|
Alkohol non polar
Berat mol tinggi
|
|
2.
|
Sederhana
|
|
Terpena
|
( isoprene )
|
|
Steroida
|
( asam asetat,asam mevalonat )
|
(Martoharsono,1993)
- Triasil Gliserol
Nama lain untuk golongan senyawa ini adalah lemak netral
dan trigliserida. Senyawa golongan ini terdiri dari gliserol dan tiga molekul
asam lemak yang terikat secara ester.
Senyawa tersebut pertama bilamana dihidrolisis
menghasilkan gliserol dan satu jenis asam lemak,sedangkan yang kedua, menjadi
gliserol dan tiga jenis asam lemak. Reaksi umum hidrolisis trigliserida
berlangsung sebagai berikut :
(Martoharsono,1993)
- Fosfogliserida
Fosfogliserida suatu khas lipida amfipatik
penting,terdapat berlimpah dan merupakan komponen dari membrane biologic yang
essensial. Senyawa induknya adalah asam fosfatida yang tidak terdapat dalam
bentuk bebas didalam sel,kecuali sebagai antara dalam biosintesa
fosfogliserida-fosfogliserida lain.
(Page,1981)
- Sfingolipid
Sfingolipid merupakan lipida yang tidak mengandung
gliserol amfipatik,terutama berlimpah dalam jaringan otak dan saraf. Lipida ini diturunkan dari sfingosin
: Seramida adalah turunan
asam lemak N-asil dari sfingosin. Sfingolipida yang
Paling berlimpah adalah sfingomyelin yang terdapat dalam
jaringan otak dan saraf dan dalam bagian lipida darah. Struktur suatu
sfingomyelin diperlihatkan dibawah dan merupakan wakil dari sifat amfipatik
dari lipida-lipida membrane ini :
(Page,1981)
- Lilin
Adalah senyawa yang berbentuk ester asam lemak dengan
alcohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalahasam palmitat dan
alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34 contohnya adalah mirisil palmitat : Melihat bangun molekul senyawa diatas maka sifatnya
sangat hidrofobik non polar. Lanolin adalah campuran ester asam lemak dan
lanosterol yang termasuk golongan sterol.
2.1.2.b. Lipida Sederhana
(Page,1981)
Ikatan ganda pada
isoprene dapat berpindah setelah berkondensasi. Salah satu bentuk satuan yang
aktif adalah isopentenil pirofosfat :
Tergantung dari
banyaknya satuan isoprene yang bergabung maka dibedakan monoterpena,seskiterpena
yang mesing-masing mengandung 2 dan 3 buah,sedangkan yang mengandung 4,6,dan 8
adalah diterpena,tri-,dan tetraterpena.
Kebanyakan dari mono dan seskiterpena terdapat dalam
tanaman dan sebagian besar mempunyai ciri khas minnya yang berbau khusus. Polimer
satuan tersebut bisa merupakan rantai linier,sebagian membentuk bangun molekul
siklis. Ikatan ganda pada yang linier bangun molekulnya biasanya adalah trans
(mantap).
(Martoharsono,1993)
- Steroida
Baik terpena maupun steroida adalah lipida yang tidak
dapat disaponifikasikan,yang berarti bahwa hidrolisa alkalis tidak menghasilkan
sabun. Struktur umum yang biasa bagi semua steroida adalah kerangka sikle
pentane perhidrofenantren :
dentitas sebarang steroida tertentu tergantung pada
substituen pada tiap kedudukan,lokasi setiap ikatan rangkapnya,dan stereokimia
setiap kedudukan asimetrik. Pada hewan tingkat lebih tinggi,steroida terbagi
dalam tiga kelompok utama : garam empedu,hormone steroida,dan komponen-komponen
membrane steroida.
(Page,1989)
2.1.4. Klasifikasi Lemak
- Berdasarkan bentuknya pada suhu
tertentu,lemak dibedakan :
Ø Lemak
padat,yaitu lemak yang ada pada temperature udara biasanya berwujud pada. Contoh : gajih.
Ø Lemak
cair,yaitu lemak yang pada suhu udara biasa berbentuk cair. Contoh : etanol,minyak kelapa.
- Berdasarkan asal darimana lemak
didapat,lemak dibedakan :
Ø Lemak hewani,yaitu
lemak yang didapat dari hewan.
Ø Lemak nabati,yaitu
lemak yang didapat dari tumbuhan.
- Berdasarkan
ikatan rangkap yang terdapat di struktur molekul,lemak dibedakan:
Ø Lemak tak jenuh,yaitu
lemak yang mempunyai 1 atau lebih ikatan rangkap
Ø Lemak jenuh,yaitu termasuk lemak yang tidak
memiliki ikatan rangkap pada asam lemak penyusunnya.
- Berdasarkan
lemak penyusunnya,lemak dibedakan menjadi :
Ø Lemak sederhana
Ø Lemak berasam dua
Ø Lemak berasam tiga
(Hart,1983)
2.2.Asam lemak
2.2.Asam lemak
2.2.1.
Keberadaan Asam Lemak
Asam lemak jarang
terdapat bebas dialam tetapi terdapat sebagai ester dalam gabungan dengan
fungsi alcohol. Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai
lurus. Asam lemak pada umumnya mempunyai jumlah atom karbon genap ( ini berarti
banyak karena asam-asam lemak disintesa terutama dua karbon setiap kali ). Asam
lemak dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap.
Walaupun asam lemak
berantai linier terdapat dalam jumlah yang lebih besar dialam namun masih
banyak jenis lain yang kita ketahui. Misalnya lemak wol dan sumber-sumber
bacterial menghasilkan asam lemak yang berantai cabang. Juga ada asam lemak
siklik. Misalnya asam lemak siklik tak jenuh,asam kaulmoograt adalah pereaksi
penting untuk pengobatan penyakit kusta :
Bentuk sesungguhnya dari
suatu asam lemak berkembang dari bentuk hidrokarbon induk. Konfigurasi ikatan
rangkap dari asam-asam lemak yang terdapat dialam pada umumnya adalah cis :
Kenyataan bahwa alam
lebih menyukai asam-asam lemak tak jenuh cis mungkin bertalian dengan
pentingnya senyawa-senyawa ini dalam struktur membrane biologic.
(Page,1981)
2.2.2.
Klasifikasi Asam Lemak
a. Klasifikasi asam
lemak berdasarkan ikatannya :
·
Asam lemak
jenuh
Asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap dalam
strukturnya. Beberapa contoh penting antara lain :
:
asam butirat
:
asam kaproat
:
asam kaprilat
:
asam laurat
:
asam miristat
:
asam stearat
:
asam arachidat
(Sumardjo,1986)
·
Asam lemak
tak jenuh
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai
sebuah atau lebih ikatan rangkap 2 dalam struktur molekulnya. Beberapa contoh asam lemak tak jenuh
:
(asam lemak palmitoleat)
(asam oleat)
(asam
linoleat)
(Sumardjo,1986)
b.
Klasifikasi
asam lemak berdasarkan dapat atau tidaknya disintesis oleh tubuh :
·
Asam lemak
esensial
Yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh,tetapi tubuh
sendiri tidak dapat mensintesisnya. Asam lemak ini diperoleh dari luar,yaitu
dari lemak makanan. Asam ini mempunyai 2 buah atau lebih ikatan rangkap,2
didalam struktur molekulnya. Contoh : asam linoleat,asam arachidat.
(Sumardjo,1986)
·
Asam lemak
nonesensial
Yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh
sendiri dapat mensintesisnya.
(Sumardjo,1986)
2.2.3. Sifat fisik
dan sifat kimia asam lemak :
a. Sifat Fisik
Asam lemak larut dalam eter atau alcohol panas.
b.
Sifat
Kimia
Asam lemak adalah asam
lemah.
2.3. Sifat-sifat Lemak
Sifat-sifat fisik lemak adalah :
v Tidak larut dalam air,tetapi larut dalam satu
atau lebih dari satu pelarut organic misalnya eter,aseton,kloroform,benzene
yang sering juga disebut “pelarut lemak”.
v Ada hubungan
dengan asam-asam lemak atau esternya.
v Mempunyai
kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
(Poedjiadi,1994)
2.4. Komponen penyusun lemak
Komponen penyusun lemak adalah :
v Gliserol
Pada suhu kamar,gliserol adalah zat cair yang tidak
berwarna,netral terhadap lakmus,kental dan rasanya manis. Dalam keadaan murni
bersifat higroskopis. Dehidrasi gliserol dapat terjadi karena penambahan KHSO4
pada suhu tinggi. Hasil dehidrasi adalah aldehid alifatik yang mempunyai aroma
khas. Reaksi ini sering dipakai untuk identifikasi gliserol :
(Sumardjo,1998)
2.5.
Penyabunan atau Saponifikasi
Sabun merupakan garam alkali (biasanya garam
natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18
namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih
rendah. Reaksi penyabunan :
Kegunaan sabun adalah
kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan
pembilasan. Kemampuan ini disebabkan 2 sifat sabun. Pertama rantai hidrokarbon
sebuah molekul sabun larut dalam zat-zat nonpolar. Kedua ujung anion molekul
sabun yang tertarik pada air,ditolak ujung anion molekul sabun yang menyembul
dari tetesan minyak lain.
(Fessenden,1999)
2.6. Ikatan Peptida
Suatu
ikatan kovalen yang menggabungkan asam-asam amino secara bersama-sama dalam
protein. Strukturnya planar
karena elektron-elektron terdelokalisasi dalam pertalian amida,yang memberikan
ikatan C-N. (Arsyad,2001)
2.7.
Protein
Kata protein berasal dari kata yunani
‘protos atau proteos’ yang berarti pertama atau utama.Protein merupakan
komponen penting atau
komponen
utama sel hewan atau manusia.Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita,maka
protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukkan dan
pertumbuhan tubuh.
( Poedjiadi,1994)
2.8.
Struktur
Protein
a. Stuktur primer
susunan primer
protein merupakan suatu rangkaiaan uhit-unit asam amino dengan gugus-gugus R
berda dalam posisi “trans”.
b. Struktur sekunder
nama lainnya adalah
stuktur helik, terjadi karenapa adanya ikatan hydrogen antara atom oksigen dari
radikal karboksil dengan atom hydrogen dari radikal –N-H yang terdapat pada 1
rantai peptide.
b.
strutur
tersier
struktur tersier menunjukkan kecenderungan peptide membentuk lipatan
dan dengan demikian membentuk 5 struktur yang lebih kompleks.
c.
struktur
kuarterner
struktur kuaterner menunjukkan derajat persekutuan unit-unit
protein.
2.9.
Macam-macam amino penyusun protein
* Monoamin monocarboxylide acid * Alanin
NH2-CH2-COOH
CH-C-COOH
* Glycine
* Valin
* Isoleusin
* Threonin
Rantai samping mengandung belerang:
Sistein
Metionin
Rantai samping mengandung gugus karboksil
asam aspartat
asam glutamate
Catatan: dikenal bentuk amida dan asam
aspartat yaitu asparagin dan bentuk
amida dari asam glutamate yaitu glutamine.
(Sumardjo,1986)
2.10. Macam-macam asam amino
Berdasarkan pembentukannya, asam
amino dibagi menjadi 2 golongan:
- asam
amino essensial, asam amino yang tidak dapat dibuat atau disitesis oleh
tubuh,
- asam amino nonEssensial, asam
amino yang dapat dibuat oleh tubuh.
Berdasarkan struktur rantai samping yang terikat pada
bagian inti molekulnya asam amino dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu asam amino
dengan rantai samping yang:
- merupakan rantai karbon alifatik
- menggandung gugus hidroksil
- mengandung atom belerang
- mengandung gugus asam atau
amidanya
- mengandung gugus basa
- membentuk
ikatan dengan atom N pada gugus amino
2.11. Klasifikasi Asam Amino
Berdasarkan kelarutannya :
- protein
fibrosa : tidak larut dalam pelarut biasa namun larut dalam asam dan basa
- protein globular : larut dalam
air, larutan asa, basa, bahkan garam
Berdasarkan komplekan strukturnya :
- protein sederhana : hidrolisisnya
menghasilkan asam amino
contoh : albumin, globular
- protein
konjugasi : memilik gugus bukan protein yaitu gugus prostetik
contoh : neuro protein,
kromoprotein
2.12. Uji
protein
2.12.1 Uji Biuret
Uji ini digunakan untuk menguji adanya ikatan
peptida. Larutan Biuret terdiri atas NaCl dan PbSO4. Larutan
protein jika ditambah pereaksi Biuret maka akan terbentuk warna merah muda
sampai violet. Reaksi yang terjadi :
(Sumardjo,1998)
2.12.2 Uji Ninhidrin
Merupakan uji asam amino dengan radikal
fenil. Larutan HNO3 pekat jika ditambahkan dengan protein terjadi
endapan putih dan dapat berubah kuning bila di panaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi
pada inti Benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi
ini positif untuk protein yang mengandung tiroksin, fenilalanin, dan triptofan.
2.12.3.
Uji
Hopkin-Cole
|
(Poedjiadi, 1994)
2.12.3.
Uji Molisch
Uji ini dipakai untuk mengetahui ada tidaknya radikal
prostetik karbohidrat pada protein majemuk seperti glikoprotein. Larutan ini bila ditambah a naphtol dalam alkohol dan asam sulfat
pekat akan terbentuk warna ungu.
(Poedjiadi,
1994)
Larutan KH yang sudah dibubuhi
sedikit alfa naftol, ditambah H2SO4p, akan terbentuk
warna diantara 2 lapisan. Protein yang mengandung gugs KH hewani memberi tes
malisch.
(Arsyad,
2001)
2.12.4. Uji presipitasi (pengendapan) protein larutan
protein encer dapat diendapan dengan penambahan untuk mengendapkan larutan
protein diantaranya adalah larutan garam-garam logam berat dan alkohol
reagensia, zat putih telur (protein) jika dalam larutan berupa koloid.
(Poedjiadi,
1994)
2.12.5. Uji Sulfida
Jika protein yang mengandung
gugus amino unsur S ditambahkan NaOH dan dipanaskan, maka H2SO4
dapat diuraikan dan dalam larutan alkalis membentuk Na2S. Jika
ditambah Pb Acetat, maka akan terbentuk PbS yang mengendap sebagai koloid.
Jika hasil positif maka
larutan mula-mula berwarna kuning, kemudian coklat dan akhirnya hitam serta
mengendap
(Poedjiadi,
1994)
2.13. Analisa Bahan
2.13.1
Aquadest
Air yang diperoleh pada pengembunan uap air melalui proses penguapan
atau pendidihan air. Tidak berwarna,tidak berasa,titik leleh 0 derajat
Celcius,titik didih 100 derajat Celcius. Bersifat polar pelarut organic yang
baik.
(Mulyono,2001)
2.13.2.
Metilen klorida
Berbentuk endapan berwarna putih,sedikit dapat larut dalam
air,dialam sebagai air raksa. Senyawa dengan formula CH3Cl,berbentuk cair,tidak
berwarna,larut dalam kloroform,alcohol,digunakan sebagai obat bius,racun
tanaman.
(Mulyono,2001)
2.13.3.
Minyak
kelapa
Minyak yang diperoleh dari buah kelapa. Berguna untuk minyak makan.
(Basri,1996)
2.13.4.
Susu
Hasil dari kelenjar putih,berupa emulsi putih mengandung
air,protein,lemak,gula dan garam.
(Basri,1996)
2.13.5.
Minyak
zaitun
Warna kuning pucat ,cair,mengandung olein dan palmitin sebagai bahan
makanan,untuk pembuatan sabun.
(Basri,1996)
2.13.6.
NaOH
Senyawa basa padatan putih,higroskopis,mudah menyerap Cu2 membentuk
Na2CO3. Digunakan dalampembuatan rayon,kertas,detergen. Titik leleh 318 derajat
Celcius dan titk didih 139 derajat Celcius. Larut dalam alcohol,gliserol,air.
(Mulyono,2001)
2.13.7.
HNO3
Merupakan asam anorganik,zat cair tidak berwarna,bersifat korosif
dan oksidator kuat.
(Basri,1996)
2.13.8.
H2SO4
Zat cair kental tak berwarna menyerupai minyak dan bersifat
higroskopis dalam larutan cair,bersifat asam kuat dalam keadaan pekat bersifat
oksidator dan zat pendehidrasi,titik leleh 10 derajat Celcius,titik didih
315-338 derajat Celcius,massa jenis 1,8.
(Mulyono,2001)
2.13.9.
(CH3COO)2Pb
Senyawa garam dengan rumus kimia Pb(C2H3O2).2H2O,padatan kristal
berwarna putih,bersifat racun,larut dalam air,digunakan dalan
kedokteran,tekstil dan sebagai reagen analitik,titik leleh 280 derajat
Celcius,titik didih 6,6 derajat Celcius.
(Mulyono,2001)
2.13.10.
C2H5OH
Cairan encer tak berwarna dapat bercampur dengan
eter,benzene,gliserol,air,bersifat hidrofob dan hidrofil.
(Fessenden,1997)
2.13.11.
Asam
pikrat
Warna kuning dapat berubah dari kuning ke merah. Hal ini jika asam
pikrat tereduksi menjadi pikramat. Berbentuk lempeng-lempeng kecil,mudah
meledak,larut dalam air,titik didih 395 derajat Kelvin.
(Basri,1996)
2.13.12.
Asam
fosfomolibdat
Sebagai pereaksi alkaloid dibuat dengan melarutkan ammonium
melibatkan dalam asam nitrat pekat ditambahkan asam fosfat.
(Basri,1996)
2.13.13.
Telur
Pada putih telur,zat yang terkandung paling banyak adalah protein
albumin dan yang paling sedikit adalah lemak.
(Basri,1996)
2.13.14.
Asam
trikloroasetat
Adalah analog dari asam asetat dengan ketiga atom hydrogen dari
gugus metal digantikan oleh atom X hionin.Senyawa ini merupakan asam yang cukup
kuat/peka =0,77,lebih kuat dari disosiasi kedua asam sulfat.Senyawa ini banyak
digunakan dalam bidang biokimia,untuk pengendapan makromolekul.
2.13.15.
Merkuri
Klorida
Endapan warna putih,dialam sebagai air raksa,sedikit larut dalam
air.
(Mulyono,2001)
2.13.16.
Asam
glioksilat
Merupakan senyawa organic dengan rumus kimia C2H2O3. Sinonim lain
dari asam ini adalah asam formilformat dan asam oksoetanoat. Senyawa ini
memiliki gugus aldehid dan asam karboksilat. Alkil ester asam glioksilat
disebut asam glioksilat. Senyawa ini dibentuk dengan oksidasi organic asam
glioksilat.
(Mulyono,2001)
2.13.17.
Besi (III)
klorida
Adalah suatu senyawa kimia yang mirip komoditas skala industri /
dengan rumus kimia FeCl3,warna dari kristal besi (III)klorida bergantung pada
sudut pandangnya,dari cahaya pantulannya berwarna hijau,tapi dari cahaya
pancarannya berwarna ungu-merah,berbuih diudara lembab karena munculnya HCl
yang terhidrat membentuk kabut. Bila dilarutkan dalam air,Besi (III) klorida
mengalami hidrolisis yang mirip reaksi eksotermis(menghasilkan panas).
Hidrolisi ini menghasilkan larutan yang coklat asam, dan korosif,yang digunakan
sebagai koagulan pada pengolahan limbah,dan produksi air minum.
2.13.18.
Eter
Eter adalah satu umum bagi satu kelas sebahan kimia yang mengandung
satu kumpulan eter-an atom oksigen berkait dengan dua kumpulan diair.
(http://ld.wikipedia.org/wiki/eter)
III. METODE
PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a.
Kertas
saring
b.
Gelas ukur
c.
Tabung
reaksi
d.
Pemanas
spiritus
e.
Pipet
tetes
f.
Penjepit
g.
Gelas
beker
h.
Kaki tiga
i.
Rak tabung
j.
Pengaduk
k.
Serbet
bersih
3.1.2 Bahan
a.
Minyak
kelapa
b.
Minyak
zaitun
c.
Susu
d.
Telur
e.
Aquades
f.
Asam
pikrat
g.
NaOH 40%
h.
CuSO4 0.5%
i.
Laerutan
Ninhidrin 0.2%
j.
C2H5OH
k.
HNO3 pekat
l.
H2SO4
pekat
m.
Larutan
α-naftol
n.
NaOH
kristal
o.
KMnO4
p.
Aquabromata
q.
Asam
glioksilat
r.
Asam
trikloroasetat
s.
Asam
phospatmolibdat
t.
Asam
phospatwolfam
u.
Metilen
klorida
v.
Ferri
klorida
w.
Merkuri
klorida
x.
Pb asetat
y.
Eter
3.2 Gambar Alat
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Kekentalan dan Bau3.3.2 Kelarutan
3.3.3 Noda Lemak
IV. DATA PENGAMATAN
No.
|
PERLAKUAN
|
HASIL PENGAMATAAN
|
KET.
|
1.
1.1
a.
b.
1.2
a.
b.
1.3
a.
1.4
a.
b.
II.
2.1
a.
b.
2.2
a.
b.
2.3
a.
b.
2.4
2.4.1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.4.2
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.5
a.
b.
2.6
a.
b.
2.7
a.
b.
2.8
a.
|
LEMAK
Kekentalan dan bau
Minyak kelapa,pengamatan
Minyak zaitun,pengamatan.
Kelarutan
Minyak kelapa + aquades
Minyak zaitun + aquades
Saponifikasi lemak atau pemyabunan
2ml minyak zaitun +1gr NaOH kristal + 20 ml
C2H5OH, dipanaskan, di dinginkan, zat padat yang terbentuk + aqudes
Uji ikatan rangkap pada lemak tak jenuh.
Melunturkan warna aquabromata
-
1,5-2ml minyak kelapa + 1-2tetes aquabromata
-
1ml minyak zaitun + 1-2tetes aquabromata
Melunturkan warna KMNO4
-
1,5-2ml minyak kelapa + 1-2tetes KMNO4
-
1ml minyak zaitun + 1-2teted KMNO4
PROTEIN
Larutan asam amino dan protein
Putih telur + 300ml aquades
Susu
Uji biuret
Putih telur + 2ml NaOH + 2tetes CuSO4 0,5%
Susu + 2ml NaOH + 2tetes CuSO4 0,5 %
Uji Ninhidrin
1ml putih telur + larutan ninhidrin 0,2%, di panaskan.
Susu + larutan ninhidrin 0.2% di panaskan.
Reaksi Presipitasi
Presipitasi dengan alkoloid reagensia.
Putih telur + asam pikrat
Putih telur +
trikloroasetat
Putih telur + asam fosfomolibdat
Putih telur + asam fosfowolframat
Susu + asam pikrat
Susu + trikloroasetat
Susu + asam fosfomolibdat
Susu + asam fosfowolframat
Presipitasi dengan larutan garam – garam logam berat.
Putih telur + larutan ferriklorida
Putih telur + CuSO4
Putih telur + larutan merkuriklorida
Putih telur + larutan Pb(CH3COO)2
Susu + larutan ferriklorida
Susu + CuSO4
Susu + larutan merkuriklorida
Susu + larutan Pb(CH3COO)2
Uji Xanthoprotein
Larutan susu encer + asam nitrat pekat,di
panaskan,ditambah amonia,pengamatan
Putih telur + asam nitrat pekat, di panaskan, di
tambah amonia, pengamatan.
Uji Molish
Larutan susu + larutan alfanaftol dalam alkohol
Larutan putih telur + larutan alfanaftol dalam
alkohol.
Uji Hopkin’s Cole
Larutan susu + asam glikosilat + H2SO4 pekat lewat dinding tabung
Larutan putih telur + asam glikosilat + H2SO4 pekat lewat diding
tabung.
Uji Sulfida
Putih telur encer + NaOH 40%, di panaskan + Pb asetat
|
Bening, kental, dan baunya tidak menyengat.
Kuning, kental, dan baunya tengik, menyengat.
Tidak larut
Larut
Terjadi pengendapan yang apabila di tambah aquades akan muncul
busa.
Mampu melunturkan aquabromata.
Mampu melunturkan aquabromata.
Melunturkan KMNO4,terjadi perubahan warna
coklat.
Melunturkan KMNO4,terjadi perubahan warna merah
bata.
Larutan bening.
Larutan kental.
Larutan berwarna ungu bening.
Larutan berwarna ungu muda
Mula-mula berwarna kuning bening,setelah di panaskan menjadi ungu
dan terdapat banyak endapan.
Setelah di panaskan susu yang berwarna putih berubah menjadi warna
ungu.
Kuning terdapat endapan banyak
Warna putih keruh seperti susu.
Warna putih agak keruh.
Warna putih bening
Warna kuning
Warna putih endapan banyak
Warna putih
Warna putih
Kuning,orange
Putih kebiru-biruan
Putih keruh
Mula-mula putih keruh setelah di diamkan putih bening dan
mengendap
Orange keruh
Putih kebiru-biruan keruh
Putih keruh
Putih keruh
Mula-mula berwarna putih kekuningan setelah di panaskan membentuk
endapan kuning pada bagian atas,dan kuning bening pada bagian bawah,setalah
ditambah amonia mejadi orange pekat bagian atas dan kuning ke putih-putihan
pada bagian bawah
Mula-mula berwarna putih kekuningan dan mengendap di atas, bagian
bawah bening,setelah di panaskan membentuk endapan putih kekuningan pada
bagian atas dan kuning pada bagian bawah setelah di tambah amonia warna
menjadi mengendap putih pekat pada bagian atas dan warna putih bening pada
bagian bawah
Larutan berwarna pink agak pudar
Larutan berwarna pink
Larutan berwarna ungu
Larutan terpisah,berwarna ungu dan lebih pekat
Terdapat larutan berwarna coklat kehitaman
|
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-) tidak mengendap
(+)mengendap belum sempurna
(+)mengendap,belum sempurna.
(+)mengendap sempurna
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
|
V. PEMBAHASAN
5.1. Sifat Fisik Lemak (Kekentalan dan Bau)
Pada uji ini bahan yang digunakan adalah minyak kelapa
dan minyak zaitun. Minyak kelapa adalah minyak yang dihasilkan dari buah
kelapa, yang digunakan untuk minyak makanan. Minyak kelapa berwarna
kekuning-kuningan baunya tidak setengik minyak zaitun dan kental. Sedangkan
minyak zaitun adalah minyak yang berwarna kuning pucat, berbentuk cair,
mengandung olern dan palmitin, banyak digunakan untuk bahan pembuat sabun, dan
baunya sangat tengik. Bau tengik ini disebabkan oleh reaksi oksidasi. Reaksi
oksidasi yaitu penarikan oleh radikal peroksida untuk membentuk hydrogen
peroksida yang stabil dimana terurai menjadi asam keton dan hidroksi keton.
Reaksi bau tengik :
CH3 – CH2
– CH2 – CH2 – CH2 – CH2CH2OOH
→ 2 CH3COSOOA + CH3CH2
(Wirahadikusumah, 1985)
Setelah
melakukan percobaan pembauan bau dari minyak zaitun lebih menyengat dari minyak
kelapa. Dari bau tersebut dapat dinyatakan bahwa kedua minyak tersebut termasuk
lemak yang membentuk aldehida tak jenuh yang disebut propeno / atau alkroieina.
5.2. Kelarutan
Pada
uji ini kita membandingkan antara minyak zaitun dan minyak kelapa yang dicampur
dengan aquades dan yang dicampur dengan metilen klorida. Dari kedua percobaan
tersebut antara minyak zaitun dan minyak kepala mendapatkan hasil yang sama
yaitu pada percampuran kedua minyak tersebut dengan aquades tidak larut, ini
dikarenakan sifat kedua larutan tersebut beda. Aquades bersifat polar sedangkan
minyak zaitun dan minyak kelapa non polar. Pada pencampurannya kedua minyak itu
berada di atas aquades, ini disebabkan karena massa
jenis zat yang dimiliki kedua minyak tersebut lebih sedikit atau dibawah massa aquades yang massa
jenisnya 1 gr/cm.
5.3. Saponifikasi Lemak / Penyabunan
Uji
ini menggunakan gelas beker yang digunakan untuk mencampurkan minyak zaitun
dengan NaOH kristal dan C2H5OH. Pada uji ini dilakukan pemanasan
terlebih dahulu yang bertujuan agar mempercepat kelarutan NaOH kristal agar
bereaksi merata sehingga ikatan ester dan dihasilkan gliserol dan garam dari
asam lemaknya.
Reaksinya :
(Fressenden, 1999)
Busa
sabun terbentuk dari rantai karbon yang pantang dan gugus aikil yang bersifat
non polar dan hidrofobik yang menolak air serta bagian lain yang bersifat non
polar dan hidrofilik yang suka air.
Dari percobaan dihasilkan busa setelah dikocok. Hal ini membuktikan
bahwa hasil dari reaksi saponifikasi adalah sabun yang dibuktikan adanya busa
setelah ditambah air dan dikocok.
5.4 Uji Ikatan Rangkap lemak tak jenuh
a)
Melunturkan
warna aqua bromata
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan
rangkap pada lemak yang mengidentifikasikan bahwa lemak tersebut tidak jenuh.
Uji ini menggunakan sample minyak zaitun dan minyak kelapa,masing-masing dari
sample tersebut ditambahkan aqua bromata. Kedua larutan tersebut dapat
melunturkan warna aqua bromata. Setelah minyak zaitun ditambahkan aqua bromata,
warna larutan aqua bromata yang berwarna kuning berubah menjadi putih. Hal yang
sama juga terjadi pada minyak kelapa. Ini menunjukkan bahwa minyak zaitun dan
minyak kelapa terdapat ikatan rangkap. Reaksi kimia yang terjadi :
(Sastrohamidjojo,2005)
a)
Melunturkan
warna larutan KMNO4
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan rangkap
pada lemak yang mengidentifikasikan bahwa lemak tersebut tidak jenuh. Uji ini
menggunakan sample minyak kelapa dan minyak zaitun,masing-masing dari larutan
tersebut ditambahkan larutan KMNO4. Setelah minyak kelapa ditambahkan larutan
KMNO4,warna ungu pada KMNO4 luntur dan berubah menjadi coklat. Sedangkan pada
minyak zaitun yang ditambahkan larutan KMNO4,warna ungu pada larutan KMNO4
luntur dan berubah menjadi merah bata.
KMNO4 bersifat
oksidator. Pada percobaan ini, KMNO4 mereduksi lemak,diama bilangan oksidasi
pada lemak akan mengalami penurunan. Penurunan bilangan oksidasi ini
menyebabkan terjadinya perubahan warna. Reaksi kimia yang terjadi :
(Sumardjo,1997)
PROTEIN
5.2.1 Larutan Asam Amino dan Protein
Pada percobaan ini menggunakan sampel putih telur
dan susu. Terdapat perbedaan pada kedua sampel ini yaitu pada putih telur agak
encer, pada susu, jauh lebih kental daripada putih telur.
5.2.2 Uji Biuret
Uji ini digunakan untuk menguji adanya ikatan peptide
pada lemak. Ikatan peptide merupakan suatu ikatan kovalen yang menggabungkan
asam-asam amino secara bersama-sama dalam protein. Strukturnya planar karena
elektron-elektron terdelokalisasidalam pertalian amida,yang memberikan ikatan
C-N.
(Arsyad,2001)
Larutan sample yang digunakan adalah putih telir
dan susu. Masing-masing sample ditambahkan larutan NaOH 40 % dan Cu SO4 0,5.
Setelah ditambahkan larutan NaOH dan Cu SO4,tabung yang berisi larutan sample
putih telur berubah menjadi larutan yang berwarna ungu.. Sedangkan tabung yang
berisi larutan sample berubah menjadi larutan yang berwarna ungu muda. Ini
berarti semua larutan sample tersebut termasuk protein,karena larutan biuret
mengandung NaOH dan PbSO4 yang apabila dicampur dengan protein memberikan uji
positif yaitu warna muda sampai violet(ungu). Reaksi kimia yang terjadi :
(Arsyad,2001)
5.2.3 Uji Ninhidrin
Asam amino
bebas adalah asam amino dimana gugus aminonya tidak terikat. Pada praktikum
ini, putih telur dan susu membentuk warna ungu kaena dapat bereaksi dengan
Ninhidrin. Hal ini menandakan kedua zat uji tersebut mempunyai gugus asam amino
bebas.
Sebaliknya,
jika tidak diperoleh indikasi terbentuk atau adanya asam amino bebas, karena
reaksi dengan ninhidrin tidak berwarna sampai membentuk warna merah muda.pada
percobaan 1ml putih telur ditambahkan ninhidrin 0,2% kemudian dipanaskan akan menghasilkan
warna ungu,dan terdapat banyak endapan.hal ini menunjukan uji positif dari uji
ninhinrin. Pada percobaan susu di tamdahkan larutan ninhidrin 0,2% juga
menghasilkan warna ungu.hal ini menunjukan adanya uji positif pada uji ninhidrin
pula. Semakin banyak ninhidrin pada zat uji yang dapat bereaksi, semakin pekat
warnanya. Hal ini juga mendasari bahwa uji Ninhidrin dapat digunakan untuk
menentukan asam amino secarakuantitatif. Reaksi yang terjadi:
(Sumardjo, 1997)
5.2.4 Reaksi Presipitasi
a. Presipitasi dengan
alkaloid Reagensia
Uji ini dilakuan untuk membuktikan bahwa protein dapat diendapkan
dengan mengunakan alkaloid reagensia. Protein dapat menalami pengendapan karena
mempunyai sifat amfoter. Sehingga dapat menggikat logam lain sehingga terjadi
endapan. Reaksi yang terjadi dari tiap perlakuan:
Reaksi putih telur dengan asam pikrat
(Sumardjo,1997)
Reaksi putih telur dengan asam fosfomolibdat
Reaksi putih telur dengan asam fosfowolframat
Setelah melakukan percobaan terhadap sampel protein (putih ttelur
dan susu) terjadi endapan apabila ditambahkan trikoro asetat dan asam pikrat.
Hal ini dikarena kedua zat tersebut dapat menggendapkan protein pada putih
telur maupun susu.
b. Presipitasi dengan larutan garam-garam logam berat
Seperti yang dikatakan di atas bahwa presipitasi itu untuk menguji
adanya suatu endapan dalam reaksi.Uji positif pada percobaan jnj adalah
terbentuknya endapan pada akhir reaksi.Putih telur yang ditambahkan dengan
larutan ferriklorida menghasilkan warna kuning,orange.Menunjukan uji yang
negatif karena tidak terbentuknya endapan.putih telur ditambah CuSO4,
menghasilkan warna putih kebiru-biruan.Hal jnj menunjukkan uji positif karena
terbentuknya endapan akan tetapi belum sempurna.Putih telur ditambah larutan
merkuriklorida menghasilkan warna putih keruh.menunjukan uji positif karena
menghasilkan endapan tetapi belum sempurna.ketidaksempurnaan ini dikarenakan
pada reaksi ini endapa yang dihasilkan tidak mengendap secara keseluruhan.Pada
putih telur ditambah larutan Pb(CH3COO)2,mula-mula menghasilkan larutan putih
keruh,setelah di diamkan larutan tersebut menjadi putih benin dan mengendap.ini
menunjukkan uji positif karena menghasilkan endapan yang sempurna.Dimana,pada
akhir reaksi ini endapan yang dihasilkan mengendap sempurna.ketika percobaan
ini dicoba pada susu ditambah larutan ferriklorida menghasilkan warna orange
keruh.Hal ini menunjukkan uji positif.Susu yang ditambah CuSO4 menghasilkan
warna putih kebiru-biruan keruh.hal ini menunjukkan uji positif.Pada susu yang
ditambah larutan merkuriklorida menghasilkan warna putih keruh,menunjukkan uji negatif.Susu
yang ditambah larutan Pb(CH3COO)2 menghasilkan warna putih keruh.ini
menunjukkan uji positif.Jadi pada percobaan ini putih telur yang ditambah
CuSO4,putih telur ditambah merkuriklorida,putih telur ditambah Pb(CH3COO)2,susu
ditambah ferriklorida,susu ditambah CuSO4,dan susu ditambah Pb(CH3COO)2mampu
mengalami presipitasi karena adanya uji yang positif pada akhir reaksi.
5.2.5 Uji Xantoprotein
Feinilanalina
5.2.6 Uji Mollish
Tujuan dari uji ini adalah untuk membuktikan adanya mukoprotein
(glycoprotein).
Mukoprotein adalah gabunganantara protein dan karbohidrat dengan
kadar lebih dari 4% dihitung sebagai heksosamina. Karbohidrat yang terikatini
berupa polisakarida kompleks yang mengandung N-asetilheksosamina bergabung
dengan monosakarida lain.
Mukoprotein mudah larut, contohnya pada putih telur.
Pada percobaan ini 1 ml putih telur encer ditambah dengan 1ml α-naftol
dalam alcohol menghasilkan larutan berwarna merah muda agak keunguan. Sedangkan
untuk 1ml susu cair ditambahkan dengan 1ml α-naftol dalam alcohol menghasilkan warna merah muda keunguan agak
pudar.
Pada uji mollish, nilai positifnya apabila suatu larutan
menghasilkan warna ungu. Jadi putih telur dan susu memiliki uji positif
terhadap mollish, sehingga disimpulkan kedua larutan tersebut mengandung
mukoprotein.
5.2.7 Uji Hopkin’s Cole
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui asam amino tryptofan.
Jika terbentuk cincin berwarna violet diantara lapisan asam dan air. Tes ini
menunjukkan adanya asam glioksilat HCOCOOH, di dalam asam asetat. Pada percobaan
ini putih telur ditambah dengan asam glioksilat dan ditambah asam sulfat pekat
menghasilkan warna ungu ditengah. Ini berarti putih telur menggandung asam
amino tryptofan. Sedangkan susu ditambah asam glioksilat dan ditambah lagi
dengan asam sulfat juga menghasilkan warna ungu ditengah. Ini menandakan susu
juga mempunyai asam amino tryptofan. Reaksi yang terjadi:
5.2.8 Uji Sulfida
Pada uji ini menggunakan sampel putih telur. Kemudian putih telur ditambah dengan
larutan Sodium Hidroksida (NaOH) 40%. Setelah dicampurkan larutan tersebut
dipanaskan. Tujuan dari pemanasan adalah agar kedua larutan tersebut dapat
tercampur dengan baik dan dapat bereaksi dengan sempurna. Setelah dipanaskan,
larutan tersebut ditambah dengan Plumbo asetat beberapa tetes. Dari hasil yang
diperoleh, didapat larutan berwarna coklat kehitaman. Hal ini menunjukkan
adanya uji yang positif, yaitu dengan adanya endapan warna kehitaman,
menandakan putih telur mengandung sulfur.
VI. Kesimpulan
6.1. Lemak
mempunyai kekentalan dan bau yang khas.
6.2. Sifat lemak adalah nonpolar,tidak larut dalam air.
6.3. Pelunturan aqua bromata karena adanya reaksi addisi.
6.4. Zat pengoksida ninhidrin dengan larutan protein
membentuk warna ungu.
6.5. Uji biuret untuk mengetahui adanya ikatan peptide.
6.6. Reaksi xanthoprotein untuk menunjukkan radikal fenil pada
protein.
6.7. Uji hopkin’s cole untuk mengetahui keberadaan asam
amino jenis triptofan.
6.8.Uji presipitasi digunakan untuk mengetahui adanya
ikatan rangkap pada lemak tak jenuh.
6.9. Uji sulfide untuk mengetahui unsure S yang
terkandung dalam protein.
VII Daftar
Pustaka
Basri,Sarjoni,1996,”Kamus Kimia”,Rineka Cipta,Jakarta .
Fessenden,Ralph,1982,”Organic Chemistry”,edisi ke 2, Willard Grant
Press Publisher,USA .
Fessenden,Ralph,1997,”Kimia Organik”,edisi ke 3,jilid 1,Erlangga,Jakarta .
Hart,Harold,1990,”Organic Chemistry-A Short Course”,edisi ke 5,Houghton
Miffin Company,Boston .
Kusnawidjaja,1993,”Biokimia”,Erlangga,Jakarta .
Kuswati,dkk,2004,”Sains Kimia”,Bumi Aksara,Jakarta .
Manan,Mulyono,2001,”Kamus Kimia”,cetakan ke 2,Ganesindo,Bandung .
Martoharsono,Soeharsono,1993,”Biokimia”,jilid 1,Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta .
Page,David.S.,1989,”Prinsip-prinsip Biokimia”,Erlangga,Jakarta .
Poedjiadi,1994,”Dasar-dasar Biokimia”,Universitas Indonesia ,Jakarta .
Soemardjo,Damin,1998,”Kimia Kedokteran
Undip”,edisi ke 3,Universitas Diponegoro,Tinggalkan pesan jika ini bermanfaat
Download
Tag :
Praktikum
0 Komentar untuk "PERCOBAAN VIII - Senyawa Bio-Organik Lemak & Protein (Kimia Dasar I)"