MEMILIH PERALATAN PENDAKIAN YANG BAIK

Kumpulan Peralatan Mendaki Gunung
Yang perlu dipegang prinsip dalam mendaki gunung ataupun aktivitas petualangan yang lain adalah aman dan nyaman. Salah satu persyaratan agar prinsip tersebut terpenuhi adalah melalui perlatan yang digunakan. Perlu di garis bawahi bahwa peralatan untuk berkegiatan dialam bebas rata-rata masih tergolong mahal untuk harganya dan biasanya harga menunjukkan kualitas. Tetapi harga pun tidak harus jadi patokan atau penentu. Pilihlah peralatan yang tepat guna sesuai dengan kondisi alam yang akan kita hadapi, suatu contoh anda menggunakan peralatan yang paling mahal, tetapi jika peralatan itu tidak tepat peruntukannya pastilah tidak menghasilkan kenyamanan yang diinginkan dan fungsi dari peralatan itu tidak akan berfungsi dengan maksimal. Suatu contoh anda akan berkemah di gunung tropis tapi tenda yang anda bawa adalah tenda untuk gunung bersalju. Perlu diketahui juga jika peralatan dapat membahayakan jika tidak digunakan dengan bijak dan tepat guna.

Biasanya dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui peralatan yang tepat guna, jadi sebelum membeli carilah info sebanyak-banyak nya soal perlatan yang akan kita beli. Jangan sampai anda membeli peralatan yang belum begitu dibutuhkan hingga ahirnya percuma dan hanya mengahmabur-hamburkan saja. Dibawah ini sedikit informasi mengenai peralatan yang dapat dijadikan acuan untuk membantu anda memilih peralatan yang ada diantara ribuan peralatan yang ada.

1. Pakaian
Pakaian yang dimaksud pada tulisan ini adalah baju dan jaket. Selanjutnya akan digunakan istilah lapisan karena dalam pendakian gunung akan menggunakan beberapa lapis pakaian. Lapisan yang diperlukan dalam pendakian gunung antara lain:
Base Layer
a. Lapisan dasar/Base Layer (bersentuhan dengan kulit).
Lapisan ini harus cepat kering, menjaga keringat dari tubuh sehingga tetap kering. Hal ini diperlukan untuk menjaga panas tubuh karena pakaian basah akibat keringat dapat menurunkan panas tubuh secara drastis.
Insulasi
b. Lapisan insulasi.
Lapisan ini harus dapat memerangkap udara panas. Semakin tebal lapisan yang memerangkap udara, maka akan semakin hangat tubuh kita.
Lapisan Shell / Rain
c. Lapisan Shell/Rain.
Lapisan ini adalah yang terluar. Lapisan ini harus dapat melindungi dari angin dan hujan.
Lapisan diciptakan untuk kenyamanan, tetapi lebih utamanya lagi untuk keamanan. Tidak semua lapisan cocok untuk semua gunung. Lapisan untuk gunung dengan hutan hujan di Khatulistiwa tidak akan cocok untuk gunung bersalju. Begitu pula sebaliknya. Lapisan terbuat dari beberapa jenis bahan kain. Dan sama halnya, tidak ada bahan kain yang dibuat untuk semua kondisi. Mari mengenal jenis-jenis bahan kain untuk pakaian pendakian gunung.
  • Bahan kain dari serat alami

- Katun.
Bahan katun nyaman digunakan ketika kering. Tetapi ketika basah, beratnya bertambah dan tidak cepat kering. Sedangkan mendaki akan mengeluarkan banyak keringat. Karena karakteristiknya, sangat tidak disarankan untuk menggunakan baju berbahan katun untuk pendakian. Katun banyak mengambil peran dalam kejadian hipotermia.
- Wol.
Bahan wol jauh lebih tidak menyerap air dibanding katun. Wol sangat bagus untuk menjaga kehangatan dan memiliki rongga yang bagus untuk mengatur insulasi. Sayangnya wol relatif berat dan tebal. Wol adalah bahan yang tepat dan memang banyak digunakan pada kaos kaki.
  • Bahan kain dari serat sintetis.
- Polyesters dan polypropylene
Bahan ini menyerap sedikit air dan cepat kering. Sangat bagus digunakan untuk lapisan dasar. Panas tubuh dapat tetap terjaga. Kekurangan polypropylene adalah bau dan gatal setelah beberapa kali pemakaian. Polyester lebih dipilih karena tidak memiliki kekurangan tersebut.
Kedua bahan ini juga ternyata baik untuk lapisan insulasi. Bentuk lain dari tenunan bahan ini adalah jaket. Contoh: Fleece, terbuat dari kumpulan polyester yang tebal dan halus. Tetapi bahan ini tidak terlalu baik dalam menahan angin.
  • Nilon.
Bahan ini diproduksi dalam bermacam-macam bentuk, menjadikannya bahan yang serba guna. Bahan nilon pada pakaian pendakian gunung digunakan untuk membuat lapisan Shell. Beberapa bahan nilon bagus menahan angin dan beberapa lagi terasa licin atau lembut, tetapi semua bahan nilon teruji kekuatan dan ketahanannya. Tetapi bahan nilon jika tidak dirawat dengan baik dan benar akan menyerap air dan susah untuk kering.

Selain itu ada percampuran untuk menciptakan bahan yang tahan air tetapi dapat menguapkan keringat (Waterproof-Breathable Fabrics). Bahan dasar tetapi nilon, tetapi diberi lapisan lain agar tahan air. Jaman dahulu, jaket tahan air atau yang biasa disebut Parka untuk lapisan Shell ini memerangkap keringat di dalam. Ketahanannya terhadap air sangat kuat, tetapi keringat tidak bisa menguap karena terlalu kedap sehingga bisa berbahaya.

Oleh karena itu diciptakan sebuah lapisan yang terdiri dari jutaan pori mikroskopis. Pori-pori ini cukup besar untuk uap keringat keluar tetapi terlalu kecil untuk tetesan air masuk. Pengguna akan merasa nyaman dan aman karena tubuh dapat tetap kering sehingga panas tubuh terjaga. Hingga sekarang masih dilakukan penelitian dan terus menciptakan produk baru yang lebih hebat. Oleh karena itu produk-produk jaket tahan air saat ini sangat mahal harganya. Yang paling terkenal dan pasti kita sering dengar adalah Gore-Tex.
Topi Rimba
2. Pelindung Kepala dan Tangan.
Pelindung kepala dapat berupa topi, kupluk, atau balaclava. Topi umumnya digunakan untuk melindungi kepala dari panas matahari. Sedangkan kupluk dan balaclava untuk menghangatkan, hanya saja balaclava lebih multifungsi karena dapat sekaligus melindungi wajah dan leher. Bahan dari wol baik untuk kupluk atau balaclava. Kepala harus dilindungi karena panas tubuh banyak keluar dari bagian tubuh paling penting ini.
Begitu juga dengan tangan. Jari-jari yang jauh dari jantung sangat rentan terhadap dingin dan membutuhkan waktu lebih untuk mendapat kehangatan. Sarung tangan berbahan wol atau campuran wol dan bahan sintetis adalah pilihan yang tepat untuk pendakian.
Safety Shoes
3. Sepatu.
Jaman dahulu sepatu pendakian yang tepat terbatas pada sepatu kulit yang berat dan kaku. Tetapi sekarang bahan dasar sepatu banyak menggunakan kulit sintetis yang lebih ringan dan lentur. Terdapat beberapa jenis sepatu untuk pendakian dengan fungsi yang berbeda. Sepatu untuk trekking di tanah dan batu berbeda dengan sepatu untuk pendakian salju. Ketika ingin membeli sepatu pendakian, sebaiknya membawa kaos kaki yang akan dipakai nantinya. Umumnya sepatu pendakian lebih besar satu ukuran untuk memberi ruang pada kaos kaki, karena kita mungkin saja menggunakan kaos kaki wol yang tebal untuk menahan dingin. Terlalu sempit maka kaki akan sakit ketika berjalan, sedangkan terlalu besar akan menyebabkan luka lepuh pada kaki akibat gesekan.
Sepatu pendakian yang baik harus menutupi mata kaki. Sol sepatu harus memiliki friksi yang baik agar tidak licin pada medan berbatu dan lumpur. Umumnya tipe sol vibram yang digunakan. Untuk mendapat ketahanan yang baik akan air, cari sepatu yang paling sedikit terdapat jahitan. Kondisi basah di Indonesia memerlukan sepatu yang tahan air. Kaku atau tidaknya sebuah sepatu tergantung pada medan yang akan dilalui. Jika akan banyak melalui medan batu, sepatu yang kaku (rigid) lebih bagus digunakan karena lebih stabil dalam menjejak.
Kelemahan sepatu yang tahan air adalah ketika air masuk dari atas mata kaki. Akan sangat sulit mengeringkan bagian dalam sepatu ketika sudah basah. Untuk kondisi alam seperti Indonesia, sangat sulit untuk mempertahankan sepatu tetap kering. Oleh karena itu umumnya digunakan tambahan seperti gaiter untuk melindungi agar air tidak masuk.
Backpac / Ransel / Carrier
4. Ransel
  • Jika memungkinkan, cobalah dulu sebelum membelinya. Sobat bisa meminjam ransel dari teman sesuai ukuran yang sobat beli.
  • Kapasitas ransel dirancang sesuai kebutuhan perjalanan, tinggi tubuh pengguna dan juga lamanya perjalanan. Belilah sesuai kebutuhan sobat. Jika perjalanan hanya 1-2 hari bias pilih ransel ukuran 40 – 60 L jika lebih dari 2 hari bisa memilih yang ukuran 60 – 120 L
  • Cobalah selalu back system ransel yang akan dibeli. Jika sobat tidak mengerti cara mengatur back system yang sesuai dengaN tubuh sobat.
  • Cobalah beberapa ransel keluran pabrik yang berbeda untuk melakukan perbandingan. pilihlah ransel yang sesuai dan pas dengan tubuh sobat. Hindari  membeli ransel yang mempunyai kapasitas melebihi ukuran tubuh sobat. Karena kurang ergonomis

Sleeping Bag
5. Sleeping Bag
  • Perhatikan kapan dan dimana slepping bag tersebut akan digunakan. Belilah sleeping bag yang akan digunakan pada kondisi cuaca yang sering sobat hadapi. Perhatikan aktivitas yang anda lakukan dengan sleeping bag ini. Jika mendaki gunung saat musim hujan, pertimbangkan untuk membawa sleeping bag yang berbahan sintetis. Jika berat yang menjadi masalah sobat, pilihlah sleeping bag yang berbahan down atau bulu angsa.
  • Perhatikan budget sobat. Jika punya uang lebih, tidak ada salahnya untuk membeli sleeping bag keluaran pabrik yang memang sudah teruji kualitasnya.
  • Perhatikan apakah sobat sering kedinginan atau susah tidur?, kalau yang pertama maka pilihlah yang hangat dan jika yang kedua carilah sleeping bag dengan ruang dalamnya yang cukup lega.
  • Periksalah setiap toko alat gunung dan lakukanlah sedikit penelitian. Lihat dan rasakan bahan material lapisan dalam beberapa sleeping bag yang berbeda. Lihat jahitan dan bahan lapisan luarnya.
  • Jangan sungkan-sungkan untuk membuka gulungan sleeping bag jika masih dalam keadaan tergulung dan lihat bagian dalamnya.
Tenda

6. Tenda
  • Apakah tenda tersebut mempunyai ketahanan terhadap air dan stabilitas terhadap kondisi cuaca buruk yang akan dihadapi?.
  • Apakah ruangnya cukup bagi pengguna beserta peralatan-nya?, berasarkan kapasitasnya (masuklah kedalam tenda dan pastikan ruangnya cukup bagi sobat dan peralatan sobat).
  • Apakah mudah untuk didirikan? (jangan hanya mendengarkan omongan penjualnya, suruh mereka mendemonstrasikan cara mendirikannya).
  • Jika dibutuhkan, apakah vestibule (teras depan) cukup lebar? (bayangkan jika vestibule kecil dan basah dengan kompor yang tengah menyala.)
  • Apakah pintunya cukup untuk akses dan apakah mempunyai jendela atau ventilasi lainnya?, apakah bisa ditutup rapat?.
  • Perhatikan dengan seksama material atau bahan tenda. Perhatikan juga waterproofing dari flysheet-nya.
  • Perhatikan jahitan dan sambungan pada tenda. Apakah jahitannya tidak lepas?, juga apakah pada setiap jahitan sambungan tersebut diberikan lapisan waterproof?.

Kompor Anti Badai
7. Kompor
  • Keunggulan : Kompor gas jenis ini sebenarnya hampir sama dengan kompor gas mini yang telah dibahas di atas. Desainnya yang simple dan ringan, akan sangat memudahkan untuk dibawa. Satu keunggulan lain yang dimiliki kompor ini adalah tersedianya cover pelindung output api dari angin kencang yang kerap terjadi di pegunungan, sehingga aktivitas memasak kamu akan tetap berjalan lancar meski cuaca tak mendukung.
  • Kekurangan : posisi gas yang dekat dengan nyala api cukup berbahaya dan rawan kecelakaan. Jika tak dirawat dengan baik, kompor jenis ini juga cukup mudah rusak.
*Jenis-jenis Kompor akan kami bahas pada postingan selanjutnya yg lebih detail dari setiap produk yang ada

Baca Juga: Ilmu Pengobatan Dasar di Alam - P3K

Disclaimer;
Agar pengetahuan ini lebih banyak dibaca oleh sesama penggiat alam bebas, maka silakan dibagikan ke social media dan bagikan juga ke group yang Anda ikuti. Terima kasih.

Silahkan menuju halaman feedback kami agar kami bisa lebih baik.
0 Komentar untuk "MEMILIH PERALATAN PENDAKIAN YANG BAIK"

Back To Top