LATAR
BELAKANG
Keampuhan
pengobatan herbal banyak dibuktikan melalui berbagai pengalaman. Salah satu
tanaman yang digunakan dalam pengobatan herbal yakni daun sambung nyawa (Gynura
procumbens (Lour) Merr.). Daun Gynura procumbens juga dimanfaatkan sebagai antikoagulan dan mencairkan pembekuan darah (Meiyanto, 1997). Daun
tanaman Gynura procumbens mengandung
senyawa flavonoid, sterol tak jenuh, triterpen, polifenol dan minyak atsiri (Sugiyanto
dkk, 2003). Ekstrak etanol daun Sambung
Nyawa mengandung alkaloid, saponin, antrakuinon glikosid dan minyak atsiri
(Kaewseejan, N et al, 2012).
Aktivitas sitotoksik ekstrak diklorometana dan metanol dari daun Sambung nyawa
adalah sangat menjanjikan dengan kandungan bioaktif yang potensial (Rahman
Mustafizur et al, 2013) dan pada
ekstrak etanol juga memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat menjanjikan (Kaewseejan,
N et al, 2012).
Berdasarkan
hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk melakukan penapisan fitokimia
simplisia dan melakukan uji toksisitas ekstrak daun sambung nyawa, dimana
ekstrak diperoleh dengan menggunakan pelarut n-heksana, etilasetat dan etanol dari
simplisia daun sambung nyawa. Kemudian ekstrak diuji sitotoksisitasnya terhadap
larva Artemia salina Leach.
Tag :
Research
0 Komentar untuk "UJI PENAPISAN FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL, ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA DAUN SAMBUNG NYAWA DAN UJI SITOTOKSIK DENGAN METODE BSLT"